Tag Archives: medical news today

Marshanda Berhasil Turunkan BB hingga 17 Kg, Begini Metode Diet yang Dijalani

Jakarta

Marshanda sukses menurunkan berat badan sampai dengan 17 kg. Ia berhasil menurunkan berat badan dengan menjalani diet intermittent fasting.

Marshanda mengaku tak membatasi jenis makanan yang dikonsumsi, melainkan hanya membatasi waktu makan.

“Makanan sendiri aku intermittent fasting. Menunya ada. Nggak ada, sama saja,” jawabnya, dikutip dari detikpop, Rabu, (9/10/2024).


Lantas, bagaimana sebenarnya cara melakukan intermittent fasting? Dikutip dari Medical News Today, berikut adalah 3 cara diet yang dapat dilakukan:

1. Puasa 12 Jam

Cara pertama dengan berpuasa selama 12 jam setiap harinya. Beberapa ahli menyatakan bahwa dengan berpuasa dalam rentang 10-16 jam dapat menyebabkan tubuh mengubah cadangan lemak menjadi sebuah energi, yang melepaskan keton ke dalam aliran darah. Hal ini dapat membantu seseorang untuk menurunkan berat badan.

Puasa jenis ini merupakan yang terbaik bagi pemula. Pasalnya, waktu puasa yang relatif singkat dan sebagian besar puasa juga dapat dilakukan saat jam tidur sehingga seseorang dapat mengonsumsi jumlah kalori yang sama di dalam setiap harinya. Cara mudah melakukan diet ini adalah dengan memasukkan jam tidur.

Sebagai contohnya, seseorang berpuasa di antara jam 7 malam sampai dengan 7 pagi. Maka, mereka harus menyelesaikan makan malam tepat sebelum jam 7 malam dan harus menunggu sampai dengan jam 7 pagi untuk melakukan sarapan. Selama sebagian besar waktu di antara waktu tersebut dapat dimanfaatkan sebagai waktu untuk tidur.

2. Puasa 16 Jam

Puasa jenis ini akan menyisakan waktu makan selama 8 jam. Diet ini disebut juga sebagai metode 16:8 atau juga diet Leangains. Pada aturan diet ini, seorang pria harus berpuasa selama 16 jam seharinya, dan wanita berpuasa selama 14 jam seharinya. Puasa jenis ini bermanfaat bagi orang yang ingin mendapatkan manfaat lebih banyak dari puasa 12 jam.

Saat melakukan puasa ini, umumnya seseorang menyelesaikan makan malam tepat pada jam 8 malam dan kemudian meninggalkan sarapan di keesokan harinya, tidak makan kembali sampai dengan tengah hari.

3. Puasa 2 Hari Seminggu

Metode diet intermittent fasting ini memiliki sebutan 5:2. Orang yang menerapkan metode ini mengonsumsi makanan sehat dalam porsi standar selama sekitar 5 hari, lalu menurunkan asupan kalori untuk dua hari sisanya.

Selama dua hari menjalankan puasa, biasanya pria hanya dapat mengonsumsi sebanyak 600 kalori, sedangkan wanita hanya 500 kalori.

Terdapat sebuah penelitian mengenai diet 5:2. Studi yang melibatkan 107 wanita obesitas menunjukkan bahwa pembatasan kalori dua kali dalam satu minggu dan pembatasan kalori secara konsisten, dapat membantu menurunkan berat badan. Diet ini juga dipercaya dapat mengurangi kadar insulin dan juga meningkatkan sensitivitas insulin para peserta.

Studi lainnya mengamati efek metode puasa ini pada 12 wanita yang obesitas. Hasilnya, selama satu siklus menstruasi, para wanita kehilangan 4,8 persen dari berat badan mereka dan 8,0 persen dari total lemak tubuh mereka. Namun, pengukuran ini kembali normal bagi sebagian besar wanita setelah 5 hari makan seperti biasanya.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Rina Nose Jaga Tubuh Tetap Ramping dengan ‘Diet Puasa’, Tak Pantang Nasi

Jakarta

Komedian Rina Nose belakangan menjadi sorotan lantaran memiliki tubuh yang ramping dan sehat. Dirinya menjaga kesehatan pada tubuhnya dengan menerapkan intermittent fasting atau metode diet puasa.

Rina Nose mengaku tak punya pantangan. Hanya saja jam makan untuk dirinya atur mulai dari jam 1 siang hingga jam 7 malam.

“Pokoknya makan tiap hari dimulai dari jam 1 sampai jam 7, jam 6. Nggak (makan) apa pun (juga). Kalau nasi masih, sayur, makanan yang kayak gini kan dimasak semua,” kata Rina Nose dikutip dari detikHot, Rabu (19/11/2024).


Dikutip dari Medical News Today, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan ini dapat memberikan manfaat seperti menurunkan massa lemak, kesehatan yang lebih baik, dan peningkatan umur panjang.

Pola intermittent fasting didasarkan pada jadwal yang ditetapkan dan tidak mengikuti waktu acak. Meskipun demikian, pengalaman setiap orang tentang intermittent fasting bersifat individual, dan gaya yang berbeda akan cocok untuk orang yang berbeda.

Berikut sejumlah aturan metode intermittent fasting yang perlu diketahui.

1. Puasa selama 12 jam sehari

Aturan untuk diet ini sederhana. Seseorang perlu memutuskan dan mematuhi jendela puasa 12 jam setiap hari.

Menurut beberapa peneliti, berpuasa selama 12 hingga 14 jam dapat membuat tubuh mengubah simpanan lemaknya menjadi energi. Ini akan mendorong penurunan berat badan.

Jenis rencana intermittent fasting ini mungkin merupakan pilihan yang baik untuk pemula. Ini karena jendela puasa relatif kecil, sebagian besar puasa terjadi saat tidur, dan orang tersebut dapat mengonsumsi jumlah kalori yang sama setiap hari.

Cara termudah untuk melakukan puasa 12 jam adalah dengan memasukkan periode tidur dalam jendela puasa.

Contohnya, seseorang dapat memilih untuk berpuasa antara pukul 7 malam dan 7 pagi. Mereka harus menyelesaikan makan malam sebelum pukul 7 malam dan menunggu hingga pukul 7 pagi untuk sarapan tetapi akan tertidur selama sebagian besar waktu di antaranya.

2. Puasa selama 16 jam

Puasa selama 16 jam sehari, menyisakan jendela makan selama 8 jam, disebut metode 16:8 atau diet Leangains.

Selama diet 16:8, pria berpuasa selama 16 jam setiap hari, dan wanita berpuasa selama 14 jam. Jenis puasa berselang ini mungkin bermanfaat bagi seseorang yang telah mencoba puasa 12 jam tetapi tidak melihat manfaat apa pun.

Pada metode puasa ini, orang biasanya menyelesaikan makan malam mereka pada pukul 8 malam dan kemudian melewatkan sarapan keesokan harinya, tidak makan lagi hingga tengah hari.

3. Puasa selama 2 hari dalam seminggu

Orang yang mengikuti diet 5:2 mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah standar selama 5 hari dan mengurangi asupan kalori pada 2 hari lainnya.

Selama 2 hari puasa, pria umumnya mengonsumsi 600 kalori dan wanita 500 kalori.

Biasanya, orang memisahkan hari puasa mereka dalam seminggu. Misalnya, mereka mungkin berpuasa pada hari Senin dan Kamis dan makan secara teratur pada hari-hari lainnya.

Harus ada setidaknya 1 hari tanpa puasa di antara hari-hari puasa.

Sebuah uji coba terkontrol acak tahun 2021 menemukan bahwa orang dewasa dengan obesitas yang mencoba metode puasa 5:2 dengan dukungan kelompok mengalami penurunan berat badan yang lebih besar dalam 6 minggu.

(suc/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Sesimpel Ini Rahasia Diet Food Blogger Bekasi yang Berhasil Pangkas BB 20 Kg


Jakarta

Seorang food blogger di Bekasi Adhe Tora membagikan pengalamannya yang berhasil menurunkan berat badan 20 kg. Sebelumnya, berat badan Tora sempat mencapai 100 kg. Dirinya juga mengalami sejumlah kondisi imbas berat badan tersebut.

“Gue sempat kena asam urat tinggi, bengkak tangan kanan dan di check sama adik di rumah hasilnya nggak normal,” kata Adhe Tora saat berbincang dengan detikcom, Minggu (26/1/2025).

Adapun perjalanan diet yang dilakukan Tora dimulai dari November 2023. Pada tiga bulan pertama, pria berusia 30-an tahun itu menjalani diet intermittent fasting atau diet yang mengatur pola makan dengan berpuasa selama waktu tertentu, yang membuatnya berhasil turun 15 kg di tahap awal.


Tora mengaku menerapkan intermittent fasting dengan jendela makan pada jam 13.00-20.00 WIB. Dirinya juga melakukan olahraga ringan aerobik selama 30 menit untuk membantu proses penurunan berat badannya.

Namun semenjak dirinya berhasil menurunkan berat badan hingga 79 kg, Tora memutuskan untuk menaikkan massa otot lantaran merasa terlalu kurus. Menurut Tora, diet bukanlah membatasi makanan tertentu, terlebih profesinya sebagai food blogger yang biasa mengonsumsi makanan tinggi kalori.

“Sisanya jaga makan defisit kalori. Sekarang (berat badan) di 82kg, cuma gue blm ukur lagi update muscle, body fat dan sebagainya, karena selain udah nggak ada konsul dokter, nggak ke gym juga,” katanya.

“Gue nggak ada pantangan sama sekali. Makan secukupnya ya apalagi keseharian gue emang suka bikin konten kuliner jadi nggak jauh dari makanan tinggi gula, tepung,” lanjutnya.

Meski begitu, saat dirinya tak ngonten, Tora justru mengonsumsi makanan clean food hingga tinggi protein. “misal 3-5 telur, 2-3 potong ayam, tahu, tempe, sayur dan buah,” jelas dia.

“Gue mau menerapkan fun diet yang bikin gue nggak malas untuk olahraga yang berulang terus dan jadi lifestyle,” tutur Tora.

Mengenal Metode Diet Intermittent Fasting

Dikutip dari Medical News Today dan Mayo Clinic, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan ini dapat memberikan manfaat seperti menurunkan massa lemak, kesehatan yang lebih baik, dan peningkatan umur panjang.

Pola intermittent fasting didasarkan pada jadwal yang ditetapkan dan tidak mengikuti waktu acak. Meskipun demikian, pengalaman setiap orang tentang intermittent fasting bersifat individual, dan metode yang berbeda akan cocok untuk orang yang berbeda.

Beberapa metode intermittent fasting meliputi:

  • Puasa selang-seling. Makan makanan normal pada suatu hari dan berpuasa total atau makan satu kali dalam porsi kecil (kurang dari 500 kalori) pada hari berikutnya.
  • Puasa 5:2. Makan makanan normal lima hari seminggu dan berpuasa dua hari seminggu.
  • Puasa harian dengan batasan waktu. Makan seperti biasa, tetapi hanya dalam rentang waktu delapan jam setiap hari. Misalnya, melewati sarapan, tetapi makan siang sekitar tengah hari dan makan malam sebelum pukul 8 malam.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Terbukti Lewat Studi, Ini 5 Cara Efektif untuk Menurunkan Berat Badan

Jakarta

Siapa sih yang tidak ingin punya bobot tubuh ideal dan sehat? Selain meningkatkan penampilan dan rasa percaya diri, berat badan ideal juga dikaitkan dengan risiko penyakit yang lebih rendah, termasuk diabetes, jantung, dan kanker.

Karenanya, tak jarang sebagian orang nekat mengambil langkah ekstrim untuk menurunkan berat badan, seperti melakukan diet ketat atau mengonsumsi obat-obatan yang belum teruji efektivitasnya.

Padahal, ada banyak cara menurunkan berat badan yang sederhana dan efektif, selama dilakukan dengan penuh disiplin dan konsisten.


Dikutip dari Medical News Today, berikut beberapa cara menurunkan berat badan yang terbukti secara ilmiah.

1. Intermittent Fasting

Intermittent fasting atau IF telah menjadi salah satu metode diet yang paling populer, dan tentu bukan tanpa alasan.

IF melibatkan puasa jangka pendek secara teratur dan mengonsumsi makanan dalam periode waktu yang lebih pendek sepanjang hari. Beberapa penelitian telah menunjukkan IF hingga 26 minggu sama efektifnya dengan mengikuti diet rendah kalori setiap hari.

Beberapa metode IF yang paling umum di antaranya:

  • Puasa selang-seling: Puasa dua hari sekali dan mengonsumsi makanan biasa pada hari tidak puasa.
  • Metode 16/8: Puasa selama 16 jam dan hanya makan selama rentang waktu 8 jam.
  • Metode 5:2: Makan secara normal selama lima hari dan puasa ketat pada dua hari. Pada hari puasa, asupan kalori 500-600.

2. Buat Jurnal Makanan

Saat sedang diet, penting untuk mencatat apa saja makanan dan minuman yang dikonsumsi sepanjang hari. Salah satu cara paling efektif untuk melacaknya adalah dengan membuat jurnal makanan.

Penelitian menunjukkan pelacakan pola makan dan olahraga dapat membantu menurunkan berat badan karena mendorong perubahan perilaku serta meningkatkan motivasi.

3. Makan dengan Penuh Kesadaran

Mindful eating adalah pola makan yang melibatkan kesadaran penuh saat makan. Artinya, ketika seseorang makan, dia memerhatikan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsinya.

Selain memungkinkan orang-orang untuk menikmati makanan mereka, pola makan ini juga dapat membantu mendorong penurunan berat badan.

Karena kebanyakan orang menjalani kehidupan yang sibuk, mereka cenderung makan dengan cepat saat sedang terburu-buru, sambil bekerja, atau menonton televisi. Akibatnya, banyak orang yang tidak menyadari jumlah makanan yang telah dikonsumsi. Hal ini mendorong perilaku overeating, yang kemudian memicu kenaikan berat badan.

Jika seseorang makan dengan penuh kesadaran, maka otaknya memiliki waktu untuk mengirimkan sinyal yang menandakan kenyang, sehingga membantu mencegah makan berlebihan.

4. Perbanyak Asupan Protein dan Serat

Protein dan serat merupakan dua nutrisi yang memainkan peran penting dalam penurunan berat badan.

Protein dapat membantu menurunkan kadar ghrelin (hormon lapar), dan meningkatkan hormon kenyang. Inilah yang membuat protein dapat meningkatkan rasa kenyang dan menekan nafsu makan, yang kemudian membantu penurunan berat badan.

Di sisi lain, serat adalah jenis karbohidrat yang sulit dicerna dan dapat bertahan lama dalam tubuh. Mengonsumsi lebih banyak serat dapat meningkatkan rasa kenyang, sehingga berpotensi menyebabkan penurunan berat badan.

5. Jaga Kualitas Tidur

Tidur dan berat badan memiliki kaitan yang sangat erat.

Penelitian menunjukkan kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat memperlambat proses metabolisme tubuh. Ketika metabolisme menurun, tubuh akan menyimpan energi yang tidak terpakai dalam bentuk lemak.

Selain itu, kurang tidur juga dapat meningkatkan resistensi insulin dan kortisol dalam tubuh, yang kemudian meningkatkan penyimpanan lemak.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Cerita Pegiat Kebugaran yang 4 Tahun Tak Konsumsi Gula dan Jalani Diet Ekstrem


Jakarta

Orang yang menjalani diet biasanya menghindari konsumsi makanan manis atau tinggi gula. Hal itu juga dilakukan pegiat kebugaran di Kanada, Tristyn Lee.

Pria 22 tahun itu bahkan tidak mengonsumsi gula selama empat tahun terakhir. Ia juga menjalani diet yang ketat agar mendapatkan bentuk tubuh yang kekar dan sehat.

Di media sosial miliknya, Lee kerap memamerkan otot dan bentuk tubuhnya yang kekar meski masih berusia 22 tahun. Ia pun menceritakan perjalanan dietnya sampai bisa berhenti mengonsumsi gula.


“Saya tidak makan gula selama empat tahun. Selama empat tahun terakhir, saya tidak pernah curang (cheating day) dalam diet. Tidak sekali pun,” kata Lee, dikutip dari VNExpress.

“Tapi apakah saya merekomendasikannya (metode dietnya) kepada semua orang? Mungkin tidak,” sambungnya.

Menurutnya, sesekali mengonsumsi makanan manis selama diet akan menarik perhatiannya untuk makan lebih banyak. Walhasil, Lee merasa ‘gagal diet’ karena berakhir mengonsumsi kalori lebih banyak.

Keputusan Lee untuk benar-benar berhenti mengonsumsi gula menurutnya lebih mudah ketimbang hanya membatasi asupan gula harian. Dengan itu, ia dapat terhindar dari makanan olahan, sehingga tidak perlu lagi pusing untuk menghitung kalori yang dikonsumsinya.

Metode diet yang dijalani Lee adalah ‘diet eliminasi’. Menurut Medical News Today, metode ini sering digunakan oleh orang yang memiliki alergi tertentu.

Beberapa ahli menyarankan diet ini hanya boleh diikuti untuk waktu yang terbatas.

Lee juga memilih untuk menghapus cheating day dari dietnya. Hal ini dilakukan agar dia lebih konsisten dalam menjalani iet.

“Tidak ada cheating day, dan secara konsisten makan makanan padat nutrisi dapat meningkatkan energi dan suasana hati,” tegas Lee.

Tetapi, tidak semua ahli nutrisi setuju dengan cara yang diterapkan Lee. Salah satunya ahli diet di Kanada, Abby Langer.

Abby memperingatkan bahwa menghilangkan cheating day bisa membuat diet terkesan kaku. Sebab, seseorang harus fokus untuk menekan keinginan makannya.

Tanggapan publik terhadap pendekatan Lee juga beragam. Beberapa mengagumi dedikasinya dan menemukan inspirasi dalam mentalitasnya, sementara yang lain melihatnya sebagai pola diet yang ekstrem.

Menanggapi kritik tersebut, Lee mengakui bahwa strateginya mungkin tidak cocok untuk semua orang.

“Coba ini selama beberapa minggu dan lihat bagaimana perasaan Anda. Dan pada akhirnya, ini hanya yang berhasil untuk saya dan mungkin tidak berhasil untuk Anda,” tuturnya.

Lee memulai perjalanan binaraganya pada usia 15 tahun. Ia mengikuti diet ketogenik ketat dengan 70 persen kalorinya berasal dari lemak, 25 persen dari protein, dan hanya 5 persen dari karbohidrat.

Sementara beberapa orang berspekulasi bahwa massa ototnya yang mengesankan pada tingkat lemak tubuh yang rendah mungkin disebabkan oleh penggunaan steroid. Tetapi, tidak ada bukti konkret yang ditemukan terkait hal ini.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

7 Makanan Tinggi Protein untuk Bantu Turunkan Berat Badan

Jakarta

Protein merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Protein memiliki banyak peran penting, mulai dari membantu pembentukan hormon, menjaga sistem imun, memproduksi energi, hingga menjaga kesehatan tulang.

Tak hanya itu, protein juga menjadi salah satu nutrisi penting bagi mereka yang sedang menurunkan berat badan. Protein dapat membantu meningkatkan rasa kenyang dan menekan nafsu makan, dua hal yang berkontribusi dalam proses penurunan berat badan.

Karenanya, mengonsumsi makanan tinggi protein dapat memberikan dampak positif bagi individu yang sedang diet. Dikutip dari berbagai sumber, berikut sederet makanan tinggi protein yang bisa dicoba.


1. Selai Kacang

Selai kacang tidak hanya kaya akan protein, tetapi juga rendah karbohidrat. Kombinasi ini menjadikan selai kacang salah satu makanan yang ideal bagi pejuang diet.

“Makanan berprotein tinggi favorit saya untuk menurunkan berat badan adalah selai kacang. Per sajian, yang biasanya 2 sendok makan, Anda akan mendapatkan sekitar 8 gram protein,” kata pakar diet dan nutrisi Rebecca Stib dikutip dari Business Insider, Kamis (17/4/2025).

2. Telur

Sudah bukan rahasia lagi kalau telur merupakan salah satu makanan yang direkomendasikan untuk diet. Dikutip dari Business Insider, satu butir telur mengandung sekitar 6 gram protein berkualitas tinggi dengan semua asam amino esensial.

Tak hanya itu, telur juga kaya akan vitamin dan mineral.

3. Salmon

Salmon mengandung asam lemak omega-3, salah satu nutrisi yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia. Dikutip dari Healthline, penelitian menunjukkan asam lemak omega-3 dapat membantu menurunkan berat badan dengan mengurangi rasa lapar dan menekan nafsu makan.

4. Dada Ayam

Dada ayam kerap menjadi salah satu menu andalan saat diet. Tidak heran, mengingat makanan ini memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.

Dikutip dari Medical News Today, 100 gram dada ayam tanpa kulit mengandung sekitar 22,5 gram protein. Selain tinggi protein, dada ayam juga rendah karbohidrat dan lemak.

5. Quinoa

Quinoa kerap disebut sebagai ‘makanan super’ untuk diet. Dikutip dari Medical News Today, quinoa mengandung sembilan asam amino esensial, menjadikannya salah satu sumber protein terbaik, khususnya bagi vegan dan vegetarian.

Satu cangkir quinoa (sekitar 185 gram) dapat mengandung hingga 8,14 gram protein.

6. Biji Labu

Biji labu kaya akan protein dan mineral, seperti magnesium dan selenium. Satu cangkir biji labu (46 gram) dapat mengandung sekitar 13,7 gram protein.

Selain dikonsumsi sebagai camilan, biji labu juga dapat diolah menjadi bumbu untuk masakan, atau topping pada smoothie.

7. Alpukat

Selain tinggi protein, alpukat juga mengandung lemak tak jenuh yang dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Tak hanya itu, buah ini juga kaya akan serat dan nutrisi lain yang baik untuk tubuh.

Satu cangkir alpukat (230 gram) dapat mengandung sekitar 4,51 gram protein.

(ath/kna)



Sumber : health.detik.com

5 Cara Melakukan Diet Intermittent Fasting untuk Menurunkan Berat Badan

Jakarta

Cara melakukan diet intermittent fasting atau diet IF yang benar kerap dicari banyak orang. Pasalnya, diet intermittent fasting diyakini sebagai salah satu metode diet yang efektif untuk menurunkan berat badan dengan cepat.

Diet IF juga digandrungi oleh banyak artis dan tokoh terkenal, seperti Melaney Ricardo, Marshanda, Beyonce, Benedict Cumberbatch, hingga Elon Musk. Karenanya, tidak heran jika banyak yang penasaran dan tertarik mencoba diet IF untuk menurunkan berat badan.

Ada banyak varian diet IF yang bisa diterapkan. Bagi pemula yang tertarik ingin melakukan diet ini, berikut 5 cara diet IF yang bisa dijajal yang dikutip dari Medical News Today.


1. Puasa selama 12 Jam Sehari

Sesuai namanya, cara diet IF ini mengharuskan seseorang untuk berpuasa selama 12 jam setiap hari. Sejumlah penelitian menunjukkan puasa selama 12-14 jam dapat mendorong tubuh mengubah simpanan lemaknya menjadi energi, yang kemudian melepaskan keton ke dalam darah. Inilah yang membuat berat badan berkurang.

Metode ini cocok bagi pemula karena waktu puasa yang relatif pendek. Sebagian besar puasa terjadi saat tidur, dan praktisinya tetap bisa mengonsumsi kalori dalam jumlah yang sama setiap hari.

Cara paling mudah untuk melakukan metode ini adalah dengan memasukkan periode tidur di waktu puasa. Misalnya, memilih puasa mulai dari jam 8 malam hingga 8 pagi.

2. Puasa selama 16 Jam

Selain puasa 12 jam, diet IF juga bisa dilakukan dengan berpuasa selama 16 jam. Metode ini dikenal juga dengan sebutan 16:8 atau diet Leangains.

Bagi wanita, beberapa ahli menyarankan untuk berpuasa selama 14 jam dan perlahan-lahan meningkatkan durasinya hingga 16 jam. Di sisi lain, pria bisa langsung mulai berpuasa selama 16 jam.

Metode ini mungkin cocok bagi mereka yang telah berpuasa selama 12 jam, tetapi tidak merasakan manfaat apapun.

Sebuah ulasan studi pada 2022 juga menemukan cara diet IF seperti ini mungkin bermanfaat untuk manajemen berat badan pada orang dewasa dengan kelebihan berat badan.

3. Puasa 2 Hari Seminggu

Cara diet IF ini disebut juga dengan metode 5:2. Jadi dalam seminggu, seseorang mengonsumsi makanan sehat dengan porsi standar selama lima hari, kemudian mengurangi asupan kalori untuk dua hari sisanya.

Selama dua hari berpuasa, pria biasanya dapat mengonsumsi 600 kalori, sedangkan wanita hanya 500 kalori.

Biasanya, orang-orang akan memisahkan hari puasa mereka dalam seminggu. Misalnya, mereka berpuasa pada hari Senin dan Rabu, dan makan seperti biasa pada hari lainnya.

4. Puasa Selang-seling

Cara diet IF ini dilakukan dengan berpuasa setiap dua hari sekali. Bagi sebagian orang, puasa selang-seling seperti ini berarti menghindari konsumsi makanan padat saat puasa, atau hanya mengonsumsi hingga 500 kalori.

Lalu pada hari lainnya, mereka akan makan sebanyak yang diinginkan.

Perlu diingat, puasa seperti ini mungkin tidak cocok bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu. Selain itu, mungkin juga sulit mempertahankan puasa ini dalam jangka panjang.

5. Puasa 24 Jam Sekali Seminggu

Dikenal juga dengan sebutan diet ‘Eat-Stop-Eat’, cara diet IF ini melibatkan puasa selama satu atau dua hari penuh dalam seminggu. Banyak orang mempraktikkannya dengan berpuasa mulai dari sarapan pagi hingga sarapan pagi berikutnya, atau mulai dari makan siang sampai waktu makan siang keesokan hari.

Sementara di hari lainnya, mereka harus kembali ke pola makan yang normal. Metode ini membatasi asupan kalori total, tetapi tidak membatasi makanan tertentu yang dikonsumsi.

Puasa selama 24 jam bisa cukup sulit bagi sebagian orang, dan berpotensi menyebabkan kelelahan, sakit kepala, atau gangguan suasana hati. Sebaiknya coba membiasakan diri berpuasa selama 12 jam atau 16 jam sebelum menjajal metode ini.

(ath/kna)



Sumber : health.detik.com

Cara Terbaik Minum Teh Hijau untuk Menurunkan Berat Badan

Jakarta

Teh hijau memiliki banyak manfaat kesehatan karena kaya kandungan nutrisi dan antioksidan. Salah satu manfaatnya adalah penurunan berat badan.

Teh hijau mengandung kafein dan sejenis flavonoid yang disebut katekin, yang merupakan antioksidan. Penelitian menunjukkan bahwa kedua senyawa ini dapat mempercepat metabolisme. Katekin dapat membantu memecah lemak berlebih, sementara katekin dan kafein dapat meningkatkan jumlah energi yang digunakan tubuh.

Dikutip dari Medical News Today, sebuah tinjauan yang diterbitkan pada tahun 2010 menemukan bahwa suplemen teh hijau, yang mengandung katekin atau kafein, memiliki dampak kecil tetapi positif pada penurunan berat badan dan pengelolaan berat badan. Tinjauan yang lebih baru menyelidiki penggunaan klinis teh hijau untuk merangsang penurunan berat badan pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.


Minum antara 2 dan 3 cangkir teh hijau panas sepanjang hari seharusnya cukup untuk melengkapi penurunan berat badan. Jumlah pastinya akan bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada seberapa banyak kafein yang mereka konsumsi dan metabolisme alami mereka.

Dikutip dari National Library of Medicine, suhu ideal untuk menyeduh teh hijau tidak lebih dari 90 derajat celcius. Jika melewati batas itu, kandungan katekin dalam teh hijau bisa rusak sehingga mengurangi khasiatnya untuk menurunkan berat badan.

Meski bermanfaat untuk kesehatan dan penurunan berat badan, konsumsi teh hijau tetap harus dibatasi. Teh hijau mengandung kafein, yang jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, dapat memicu sejumlah gangguan kesehatan.

Berolahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan sehat dengan banyak sayuran merupakan strategi penurunan berat badan yang sangat efektif. Teh hijau yang dikonsumsi bersamaan dengan metode ini dapat meningkatkan hasil positif terkait penurunan berat badan.

(kna/kna)



Sumber : health.detik.com