Tag Archives: olahan

Berproduksi Selama 140 Tahun, Cap Meong Jadi Legenda Tauco Cianjur



Jakarta

Kelezatan tauco Cap Meong bertahan sejak 1880 hingga sekarang. Dirintis suami – istri asal Tionghoa, usaha ini dikelola generasi kelima.

Saat traveler pelesiran ke Cianjur, Jawa Barat tak afdol kiranya bila tak menjadikan tauco sebagai oleh-oleh. Sebab, di kota inilah bumbu masak berbahan dasar fermentasi kacang kedelai ini pertama kali diproduksi, yakni sejak 1880.

Tak heran bila pemerintah daerah setempat sampai membuatkan tugu khusus berupa empat botol tauco berukuran jumbo di persimpangan Jalan Dr Muwardi dan Jalan HOS Cokroaminoto.

Orang yang pertama kali memperkenalkan tauco adalah pasangan imigran asal tionghoa, Tan Kei Hian (Babah Tasma) dan Tjoa Kim Nio. Suami istri itu memulai usaha tauconya dari industri rumahan.


Nah, setelah masyarakat mulai menggemari, barulah produksi diperbanyak. Uniknya, Tan dan Tjoa membuat tauco dengan rasa berbeda. Kalau Babah Tasma rasa tauconya cenderung manis, Ny. Tasma lebih menyerap selera lokal, menyuguhkan rasa asin.

Cap Meong, legenda Tauco CianjuCap Meong, legenda Tauco Cianjur (Sudrajat/detikcom)

“Saat mereka bercerai, Babah Tasma memberi label produksi tauconya Cap Gedong, sedangkan Nyonya Tasma menggunakan Cap Meong,” tutur Rachmat Fajar saat memandu 50 anggota Komunitas Japas (Jalan Pagi Sejarah) Bogor yang berkunjung ke toko tauco Cap Meong di Jalan HOS Cokroaminoto No 160 Cianjur, Rabu (20/8/2025).

Sejak bertahun lalu, Cap Gedong sudah jarang ditemui di pasaran. Mungkin sudah tak diproduksi lagi. Begitu juga dengan tauco merek lain seperti Biruang, Badak, dan Harimau. yang meredup sejak beroperasinya jalan tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) pada 2005.

Bentuk bangunan toko Cap Meong tampak sederhana, khas rumah toko milik orang Tionghoa tempo dulu. Di depannya terpampang papan nama bertuliskan ‘Tauco No. 1 buatan Nyonya Tasma Cap Meong’. Penggunaan kata dan gambar Meong menurut cerita turun-temurun warga sekitar, kata Fajar, karena pada suatu hari di kediaman Babah dan Nyonya Tasma terdapat bekas tapak hewan tersebut.

“Meong itu sebetulnya bukan kucing, dia ukurannya lebih besar tapi juga tidak sebesar macan atau harimau,” kata Fajar yang merupakan cucu buyut Bupati Cianjur ke-10, RA Aria Prawiradiredja.

Cap Meong, legenda Tauco CianjuCap Meong, legenda Tauco Cianjur (Sudrajat/detikcom)

Terkait asal usul tauco di Nusantara, Darma Ismayanto menuliskannya dalam Majalah Historia No. 11 Tahun I yang terbit pada 2013. Ia antara lain merujuk ‘History of Miso and Soybean Chiang’ karya William Shurtleff and Akiko Aoyagi. Di Nusantara, referensi pertama mengenai tauco dapat dirunut dari tulisan seorang ilmuwan Belanda, Prinsen Geerligs pada 1895-1896. Geerligs menyebutnya tao tsioe dalam artikel Belanda pada 1895 dan tao tjiung dalam artikel Jermannya pada 1896.

Dalam tulisannya, Shurtleff and Aoyagi juga mengatakan kalau tauco masih berhubungan dengan jiang, bumbu masak asal Tiongkok. Diperkirakan berasal sebelum Dinasti Chou (722-481 SM), jiang diklaim sebagai bumbu tertua yang diketahui manusia. Awalnya dikembangkan sebagai cara melestarikan makanan kaya protein hewani untuk digunakan sebagai bumbu.

Dari situ, bangsa-bangsa Asia Timur juga menemukan bahwa ketika seafoods dan daging (kemudian kedelai) yang asin atau direndam dalam campuran garam dan anggur beras (atau air), protein mereka dipecah oleh enzim menjadi asam amino, yang pada gilirannya dapat merangsang selera makan manusia, serta dapat digunakan sebagai penambah rasa makanan lain.

Cap Meong, legenda Tauco CianjuCap Meong, legenda Tauco Cianjur (Sudrajat/detikcom)

Saat ini manajemen pengelolaan tauco Cap Meong sudah oleh generasi kelima. Namanya Stefany Tasma, putri Harun Tasma (generasi keempat) yang lebih banyak tinggal di Tangerang. “Tapi dia lebih sering tinggal di Tangerang,” kata Abdul Raup, yang mengaku telah 35 tahun bekerja di Nyonya Tasma.

Sebagai generasi penerus berlatar pendidikan manajemen perguruan tinggi, Stefany disebut memberikan sentuhan kekinian dalam pemasaran, seperti kemasan yang berwarna, desain label yang lebih modern, diversifikasi produk olahan berbahan tauco, membuka outlet baru yang lebih luas dan strategis di Gn Lanjung Km 5, Cugenang, memperkenalkan sistem penjualan online, hingga mempromosikan seluk belum tauco lewat media sosial seperti Instagram.

(jat/fem)



Sumber : travel.detik.com

5 Kesalahan saat Sarapan yang Tak Disadari Bikin Gampang Gemuk

Jakarta

Sarapan sering disebut sebagai waktu makan paling penting dalam sehari. Hal ini mungkin ada benarnya, karena sarapan memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan sepanjang hari.

Mengonsumsi makanan yang tepat saat sarapan dapat membantu menurunkan berat badan. Sebaliknya, menu yang buruk atau kebiasaan sarapan yang tidak sehat bisa menghambat diet.

Dikutip dari The Sun, berikut kesalahan saat sarapan yang bisa menyabotase penurunan berat badan.


1.⁠ ⁠Berlebihan Mengonsumsi Kalori Kosong

Mengonsumsi makanan atau minuman berkalori, terutama yang mengandung kalori kosong, juga dapat mengganggu program diet. Ahli fisiologi dan gizi olahraga dr Mayur Ranchordas mengungkapkan makanan-makanan tersebut dapat membuat seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori sepanjang hari, sehingga meningkatkan risiko penambahan berat badan.

“Jika Anda minum latte atau cappuccino penuh lemak dengan muffin, Anda mungkin berpikir ‘Saya hanya minum kopi dan muffin untuk sarapan’. Tapi itu kalori tinggi, dan tidak ada nilai gizinya. Itu sama dengan 700-800 kalori saat sarapan,” ungkapnya.

“Jika Anda kemudian makan sandwich ayam dan bacon saat makan siang, Anda bisa melebihi asupan kalori harian Anda sebelum makan malam,” sambung Ranchordas

2.⁠ ⁠Tidak Mengonsumsi Cukup Protein dan Lemak Sehat

Sarapan yang sehat mengandung tiga komponen utama, yaitu protein, lemak, dan karbohidrat. Sayangnya, banyak menu sarapan yang gagal menyertakan ketiganya, sehingga membuat seseorang cepat merasa lapar dan makan berlebihan.

“Aturan umum bagi para atlet adalah apakah makanan tersebut memberi Anda lemak sehat, protein yang baik, mineral dan vitamin, serta karbohidrat dalam jumlah sedang? Jika jawabannya ya, 9/10 mungkin itu makanan sehat,” kata Ranchordas.

3.⁠ ⁠Mengonsumsi Gorengan Berminyak

Mengonsumsi gorengan saat sarapan juga menjadi salah satu kesalahan yang bisa menyabotase penurunan berat badan. Hobson mengatakan gorengan cenderung mengandung banyak lemak jenuh dan kalori, sehingga membuat tubuh merasa lesu.

Tak hanya itu, mengonsumsi gorengan secara berlebihan juga dikaitkan dengan risiko kanker usus.

“Jumlah yang lebih kecil tidak apa-apa. Namun, ada banyak kaitan antara daging olahan dan kanker usus. Bacon dan sosis, misalnya, juga penuh garam yang tidak baik untuk tekanan darah,” terangnya.

4.⁠ ⁠Makan Sambil Jalan

Rutinitas yang padat kerap memaksa banyak orang untuk sarapan sambil berangkat kerja atau beraktivitas. Namun, kebiasaan ini ternyata bisa memberikan dampak buruk terhadap pengelolaan berat badan.

“Ada kemungkinan Anda makan berlebihan jika tidak fokus pada makanan, dan jika terburu-buru, Anda berisiko mengalami gangguan pencernaan,” kata Hobson.

Setiap orang memiliki waktu sarapan idealnya masing-masing. Beberapa orang mungkin sarapan sesaat setelah bangun tidur, sementara yang lain memilih menunggu 30 menit sampai satu jam setelah bangun tidur untuk sarapan.

Hal itu sah-sah saja. Namun Hobson mengingatkan agar tidak menunggu sampai benar-benar merasa lapar untuk sarapan.

“Menunggu hingga Anda kelaparan dapat membuat Anda mencari sesuatu yang tidak sehat,” pungkasnya.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Katy Perry Bikin Pangling usai Turun BB, Jalani Clean Eating demi Body Goals


Jakarta

Penampilan Katy Perry beberapa bulan terakhir sukses menarik perhatian banyak orang. Diketahui, ia sukses menurunkan berat badannya hingga 20 pon atau sekitar 9 kg.

Selama program penurunan berat badan, wanita 39 tahun itu mengurangi asupan gula dan makanan olahan. Selain itu, ia juga mulai rutin berolahraga bersama tunangannya, Orlando Bloom.

Katy biasa berolahraga tiga hingga empat kali dalam seminggu. Tetapi, ia mengakui bahwa olahraga bukanlah hal favorit untuk dilakukannya.


“Itu bukan hal favorit saya untuk dilakukan di dunia, kecuali jika saya menari atau bermain papan seluncur salju, atau melakukan sesuatu yang agak tertutup,” kata Katy yang dikutip dari Hello Magazine.

Beberapa aktivitas yang menjadi pilihan Katy termasuk hiking, pickleball, dan yoga dengan cahaya lilin. Meski begitu, Katy lebih memilih menghabiskan waktunya bersama putrinya, Daisy Dove, daripada berolahraga.

“Saya ingin memberikan waktu ekstra yang saya miliki untuk hadir dan menjadi seorang ibu,” tutur dia.

“(Olahraga) berakhir di urutan kedua,” lanjutnya.

Katy juga sangat memperhatikan pola makan yang dijalaninya. Ia biasa mengkonsumsi beberapa butir telur dalam sehari dan memilih camilan yang kaya protein.

Menurutnya, telur rebus merupakan sumber protein yang sangat baik. Ia juga mencoba mengikuti pola makan ‘clean eating’ seperti Orlando.

Makanan yang dikonsumsi seperti ayam, ikan, dengan banyak buah dan sayuran, kacang-kacangan, serta biji-bijian.

“[Orlando] jelas sangat berorientasi pada tujuan dalam segala hal dengan cara ia makan dan berolahraga. Saya mungkin seperempat atau seperlima dari berat badannya, jadi ia sangat berdedikasi dan saya lebih seperti ibu yang suka merawat,” beber Katy.

Selain itu, ia juga rutin minum segelas air dengan cuka sari apel, dan jus seledri sebelum memulai harinya. Kemudian dilanjutkan dengan makan pisang atau telur rebus untuk sarapan, diikuti protein dengan salad atau sup untuk makan siang.

Untuk makan malam, menunya cukup sederhana seperti ayam panggang dengan quinoa dan asparagus. Tetapi, dia akan memanjakan dirinya dengan pasta sekali atau dua kali seminggu.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Cerita Pegiat Kebugaran yang 4 Tahun Tak Konsumsi Gula dan Jalani Diet Ekstrem


Jakarta

Orang yang menjalani diet biasanya menghindari konsumsi makanan manis atau tinggi gula. Hal itu juga dilakukan pegiat kebugaran di Kanada, Tristyn Lee.

Pria 22 tahun itu bahkan tidak mengonsumsi gula selama empat tahun terakhir. Ia juga menjalani diet yang ketat agar mendapatkan bentuk tubuh yang kekar dan sehat.

Di media sosial miliknya, Lee kerap memamerkan otot dan bentuk tubuhnya yang kekar meski masih berusia 22 tahun. Ia pun menceritakan perjalanan dietnya sampai bisa berhenti mengonsumsi gula.


“Saya tidak makan gula selama empat tahun. Selama empat tahun terakhir, saya tidak pernah curang (cheating day) dalam diet. Tidak sekali pun,” kata Lee, dikutip dari VNExpress.

“Tapi apakah saya merekomendasikannya (metode dietnya) kepada semua orang? Mungkin tidak,” sambungnya.

Menurutnya, sesekali mengonsumsi makanan manis selama diet akan menarik perhatiannya untuk makan lebih banyak. Walhasil, Lee merasa ‘gagal diet’ karena berakhir mengonsumsi kalori lebih banyak.

Keputusan Lee untuk benar-benar berhenti mengonsumsi gula menurutnya lebih mudah ketimbang hanya membatasi asupan gula harian. Dengan itu, ia dapat terhindar dari makanan olahan, sehingga tidak perlu lagi pusing untuk menghitung kalori yang dikonsumsinya.

Metode diet yang dijalani Lee adalah ‘diet eliminasi’. Menurut Medical News Today, metode ini sering digunakan oleh orang yang memiliki alergi tertentu.

Beberapa ahli menyarankan diet ini hanya boleh diikuti untuk waktu yang terbatas.

Lee juga memilih untuk menghapus cheating day dari dietnya. Hal ini dilakukan agar dia lebih konsisten dalam menjalani iet.

“Tidak ada cheating day, dan secara konsisten makan makanan padat nutrisi dapat meningkatkan energi dan suasana hati,” tegas Lee.

Tetapi, tidak semua ahli nutrisi setuju dengan cara yang diterapkan Lee. Salah satunya ahli diet di Kanada, Abby Langer.

Abby memperingatkan bahwa menghilangkan cheating day bisa membuat diet terkesan kaku. Sebab, seseorang harus fokus untuk menekan keinginan makannya.

Tanggapan publik terhadap pendekatan Lee juga beragam. Beberapa mengagumi dedikasinya dan menemukan inspirasi dalam mentalitasnya, sementara yang lain melihatnya sebagai pola diet yang ekstrem.

Menanggapi kritik tersebut, Lee mengakui bahwa strateginya mungkin tidak cocok untuk semua orang.

“Coba ini selama beberapa minggu dan lihat bagaimana perasaan Anda. Dan pada akhirnya, ini hanya yang berhasil untuk saya dan mungkin tidak berhasil untuk Anda,” tuturnya.

Lee memulai perjalanan binaraganya pada usia 15 tahun. Ia mengikuti diet ketogenik ketat dengan 70 persen kalorinya berasal dari lemak, 25 persen dari protein, dan hanya 5 persen dari karbohidrat.

Sementara beberapa orang berspekulasi bahwa massa ototnya yang mengesankan pada tingkat lemak tubuh yang rendah mungkin disebabkan oleh penggunaan steroid. Tetapi, tidak ada bukti konkret yang ditemukan terkait hal ini.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Pria Inggris Sukses Pangkas BB 90 Kg, Caranya Mudah Banget Ditiru


Jakarta

Laki-laki dari Southampton, Inggris, Harry Spacagna (24) mengungkapkan bahwa dirinya berhasil memangkas berat badannya sebanyak 90 kg dalam waktu dua tahun. Kunci sukses dari penurunan berat badan Spacagna adalah dirinya yang menghentikan kebiasaan ngemilnya.

Spacagna dikenal sebagai pecandu makanan siap saji, bahkan dirinya punya kebiasaan untuk tetap ngemil di luar waktu makan. Makanan cepat saji berkalori tinggi seperti burger dan kentang menjadi menu ‘ngemil’-nya.

“Makanan saya cukup sehat, tetapi saya makan banyak (ngemil) di sela-sela waktu makan karena bosan,” kata Spacagna dikutip dari Dailymail UK, Minggu (23/3/2025).


Dirinya juga mengaku sebagai sosok yang gemar berolahraga. Namun, kebiasaan sehat tersebut menjadi terganggu karena berat badannya yang sebelumnya terus meningkat.

“Saya kehabisan napas dan tidak dapat mengikuti teman-teman saya,” katanya.

Dirinya pun bertekad untuk menjalani diet pada April 2023, berawal dari sebuah komentar temannya saat berlibur di Jerman.

“Kami pergi ke luar malam dan kami merasa sangat lelah. Temanku yang biasanya tidak sentimental menoleh padaku dan berkata ‘kawan, kamu benar-benar harus membenahi diri, kami semua khawatir padamu’,” ungkapnya.

Kata-kata tersebut langsung menyentuh hati Spacagna. Dirinya bertekad untuk berubah menjadi sosok yang lebih sehat. Di sisi lain, ia juga punya mimpi bahwa lima tahun ke depan ingin memiliki anak dan dapat bermain bola bersamanya.

Di bulan berikutnya setelah perkataan tersebut, Spacagna mulai bermain sepak bola dan mengubah pola makannya secara radika. Beruntung, dirinya juga mendapatkan motivasi dan dukungan dari para rekannya.

“Awalnya, saya melakukan latihan angkat beban untuk membangun otot karena pelatih saya mengatakan jika saya memiliki lebih banyak otot, saya akan membakar lebih banyak kalori,” katanya.

“Saya juga melacak kalori dan karena olahraga, saya mengonsumsi 2.500 kalori sehari dan tetap menurunkan berat badan,” sambungnya.

Meskipun begitu, Spacagna juga masih ngemil, tapi bukan dengan makanan olahan. Hasil usahanya tersebut membuat dirinya lebih baik dalam mengontrol emosi karena tingkat kepercayaan diri yang ikut meningkat.

(dpy/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Pria Malaysia Kena Gagal Ginjal gegara Pola Makan, BB Sempat Sentuh 190 Kg


Jakarta

Seorang pria di Malaysia menceritakan pengalamannya menurunkan berat badannya yang mencapai 190 kg. Kondisi pria bernama Muhd Idzwan Syafiq Mohd Johari itu juga disertai dengan gagal ginjal.

Semua ini bermula pada tahun 2019, Idzwan harus berbaring di tempat tidur selama tiga tahun. Ini terjadi akibat masalah tulang belakang akibat jatuh dari tangga saat berat badannya mencapai 150 kg.

Idzwan juga mengalami asam urat dan pembekuan darah di paru-parunya. Sebelumnya, ia sangat bergantung pada makanan olahan yang tinggi garam, gula, dan perasa buatan hingga berat badannya pernah mencapai 190 kg.


“Dulu saya tidak peduli dengan nutrisi. Saya suka makanan cepat saji, minuman manis, dan segala macam saus,” kata Idzwan yang dikutip dari Sinar Harian, Kamis (21/8/2025).

“Tetapi, saat saya didiagnosis penyakit ginjal stadium akhir. Pada saat itu, saya baru mulai menyadari segala kesalahan saya selama ini,” sambungnya.

Pada November 2023, Idzwan menjalani enam sesi dialisis atau cuci darah. Tetapi, itu harus dihentikan karena ia mengalami infeksi bakteri akibat bekas asam urat di tangan dan tubuhnya.

Sejak saat itu, Idzwan mulai mengendalikan pola makannya menjadi lebih sehat. Hal ini bertujuan untuk menurunkan berat badannya.

“Saya mulai makan lebih banyak sayuran, seperti bayam dan mentimun, menghindari protein hewani, produk susu, serta mengganti gula dengan madu,” tutur Idzwan.

“Saya juga berhenti mengonsumsi makanan olahan, seperti nugget dan makanan cepat saji lainnya,” tambahnya.

Berkat perubahan gaya hidup itu, berat badannya turun menjadi 55 kg dalam waktu enam bulan. Kondisi ini juga membuatnya bisa mengendalikan penyakit ginjal yang dialami.

“Sebelumnya, saya sering lelah, wajah dan kaki bengkak, dan tidak bisa buang air kecil selama empat bulan. Sekarang, saya bisa bergerak aktif dan tidak lagi mengalami gejala berat,” bebernya.

Namun, Idzwan masih menghadapi masalah kesehatan lainnya, termasuk harus menjalani operasi tulang belakang karena besi atau pen yang terpasang di tubuhnya mulai keluar. Tetapi, ia tetap optimis dan berharap kisahnya dapat menjadi inspirasi bagi orang lain.

Idzwan mengatakan ibunya, Che Piah Che Seman (68), menjadi salah satu motivasi untuk bisa tetap hidup.

“Saya mungkin tidak bisa makan seperti dulu, tetapi saya masih memiliki berkat lain yang patut disyukuri dan akan terus berjuang untuk hidup lebih sehat,” pungkasnya.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Buah Potong Vs Jus Buah, Mana Lebih Sehat? Ini Faktanya


Jakarta

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini mengunggah video di akun instagram miliknya tentang perbedaan konsumsi buah yang dipotong dengan buah yang dijus. Menurutnya, meski sama-sama berasal dari buah segar, cara penyajian dapat memberikan manfaat gizi yang berbeda bagi tubuh.

Video dengan hashtag #BGS (#BudiGemarSharing) ini pun memicu perbincangan publik. Sebenarnya, mana yang sebenarnya lebih sehat, buah potong atau buah jus?

Nutrisi dalam Buah

Buah adalah sumber gizi penting yang kaya vitamin, mineral, serat, serta senyawa bioaktif seperti antioksidan dan fitokimia. Menurut Pedoman Gizi Seimbang Kementerian Kesehatan RI, konsumsi buah dua hingga tiga porsi setiap hari sangat dianjurkan untuk mendukung kesehatan tubuh, menurunkan risiko penyakit tidak menular, serta menjaga pencernaan. World Health Organization (WHO) pun merekomendasikan asupan minimal 400 gram buah dan sayur per hari untuk memenuhi kebutuhan gizi dan menekan risiko penyakit kronis.


Namun, cara mengonsumsi buah ternyata mempengaruhi kandungan gizinya. Serat, misalnya, akan lebih terjaga bila buah dikonsumsi utuh atau dipotong, dibandingkan bila dibuat menjadi jus.

Keunggulan Buah dipotong

Ketika kita makan buah dalam bentuk potongan, seratnya masih utuh sehingga memberikan efek kenyang lebih lama. Beberapa jenis buah mengandung serat yang berfungsi sebagai prebiotik yang dapat digunakan oleh bakteri baik (probiotik) sebagai makanan. Bakteri baik yang ada di dalam saluran cerna bisa mendukung kesehatan usus, meningkatkan imunitas, dan bahkan berperan dalam kontrol gula darah.

Beberapa penelitian, salah satunya pada Jurnal Nutrients menunjukkan bahwa konsumsi buah utuh memiliki efek lebih baik dalam menurunkan risiko obesitas dibandingkan jus buah, karena serat berperan langsung dalam mengatur rasa kenyang dan metabolisme tubuh.

Makan buah yang dipotong memerlukan waktu untuk mengunyah karena kandungan seratnya, menyebabkan penyerapan glukosa menjadi lebih lambat, sehingga indeks glikemik lebih rendah dibanding jus buah. Hal ini dapat membuat respons gula darah menjadi lebih stabil.

Konsumsi buah yang utuh juga cenderung mengandung nutrisi yang lebih stabil atau tidak mudah hilang sebelum dicerna. Hal ini juga sesuai dengan rekomendasi Kemenkes bahwa konsumsi buah sebaiknya dalam bentuk asli, bukan hanya dalam bentuk jus atau olahan lain.

Keunggulan Buah dijus

Tidak bisa dipungkiri, jus buah lebih praktis dikonsumsi, apalagi untuk orang yang sibuk atau anak yang sulit makan buah potong. Jus juga memudahkan penyerapan sumber karbohidrat sederhana, vitamin, antioksidan, dan mineral tertentu karena sudah dalam bentuk cair. Berkurangnya kadar serat, dapat mengurangi efek mengenyangkan sehingga dapat dijadikan tambahan energi ketika melakukan aktivitas yang padat.

Kekurangan Buah dijus

Namun, ada catatan penting saat buah dijus, kandungan seratnya berkurang signifikan. Proses penghalusan juga dapat meningkatkan indeks glikemik (IG) dalam jus buah, sehingga gula lebih cepat masuk ke aliran darah. Akibatnya, jus bisa memicu lonjakan gula darah lebih cepat dibandingkan buah potong. Beberapa penelitian, misalnya dalam British Medical Journal, menemukan bahwa konsumsi jus buah secara berlebihan berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2, sementara konsumsi buah utuh justru menurunkan risikonya.

Satu gelas jus buah dapat menggunakan dua sampai empat porsi buah sekaligus. Hal ini mengakibatkan asupan kalori dan gula meningkat tanpa adanya rasa kenyang atau rasa kenyang hanya berlangsung sebentar. Jika sering terjadi, maka kelebihan energi akan disimpan dalam bentuk lemak dan dapat meningkatkan risiko obesitas.

Selain itu, vitamin C dalam jus juga lebih mudah rusak. Vitamin C adalah zat gizi yang sensitif terhadap panas, oksigen, dan cahaya. Proses pemblenderan dapat menghasilkan panas dan dapat meningkatkan risiko terpapar panas, oksigen, dan cahaya serta mempercepat oksidasi sehingga kadar vitamin C menurun. Ada beberapa nutrisi lain yang dapat berkurang selain vitamin C, seperti vitamin B kompleks yaitu folat dan antioksidan tertentu yaitu polifenol dan flavonoid.

Tips Konsumsi yang Tepat:

  • Utamakan buah dipotong sebagai sumber utama asupan harian.
  • Jus buah 100% tanpa gula tambahan bisa menjadi pilihan sesekali, terutama bagi anak-anak yang sulit makan buah.
  • Hindari jus kemasan yang sering kali sudah ditambahkan gula dan perasa.
  • Bila ingin konsumsi jus, sebaiknya tetap sisakan sedikit ampas agar serat masih ada.
  • Konsumsi buah sesuai kebutuhan, sekitar dua sampai tiga porsi per hari, dengan variasi jenis agar zat gizi lebih beragam.

Kesimpulan

Jadi, mana yang lebih sehat: buah dipotong atau buah dijus? Secara nutrisi jawabannya adalah buah potong, karena lebih unggul pada kandungan serat yang utuh, lebih menyehatkan sistem pencernaan, dan membantu mengontrol kadar gula darah. Buah dijus masih memiliki kelebihan dalam hal cepat menyediakan energi yang dapat dipakai langsung oleh tubuh.

Sebagai konsumen cerdas, kita bisa menyesuaikan sesuai kebutuhan. Bila ingin praktis atau butuh energi cepat, sesekali boleh minum jus buah. Namun, untuk kesehatan jangka panjang, biasakan mengonsumsi buah dalam bentuk utuh.

(mal/up)



Sumber : health.detik.com

Apa Itu Ultra Processed Food? Jadi Polemik karena Muncul di Menu MBG


Jakarta

Istilah Ultra-Processed Food (UPF) belakangan ini ramai dibicarakan. Jenis makanan ini banyak ditemukan dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG), program yang sebenarnya ditujukan untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah.

Badan Gizi Nasional (BGN) sendiri dalam sebuah surat memberi restu untuk menghadirkan UPF dalam menu MBG selama mengutamakan produk lokal. Di sisi lain, para pakar gizi mengkritik kebijakan tersebut karena seharusnya lebih mengutamakan makanan segar.

Terlepas dari polemik tersebut, sebenarnya apa yang disebut Ultra Processed Food? Apa definisinya dan kenapa identik dengan menu tidak sehat?


Pengertian Ultra-Processed Food

Ultra-processed food (UPF) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan makanan yang telah mengalami banyak tahapan pemrosesan industri. Tidak hanya sekadar dimasak atau diawetkan, UPF biasanya dibuat dari bahan hasil ekstraksi (seperti pati, protein terisolasi, minyak terhidrogenasi) yang kemudian dicampur dengan zat aditif seperti pemanis buatan, pewarna, penguat rasa, pengawet, dan pengemulsi. Bahan-bahan ini jarang sekali ditemukan di dapur rumah tangga.

Ciri khas UPF adalah tampilannya yang sangat menarik, rasanya intens, praktis dikonsumsi, dan bisa bertahan lama di rak toko. Tidak heran kalau produk seperti mi instan, biskuit manis, sosis, nugget, snack kemasan, minuman bersoda, hingga makanan beku siap saji masuk dalam kategori ini.

Industri makanan mengandalkan UPF karena beberapa alasan. Pertama, produk ini lebih murah diproduksi dengan bahan dasar yang bisa diolah massal. Kedua, daya simpannya lebih lama, sehingga mudah didistribusikan ke berbagai daerah. Ketiga, UPF cenderung seragam rasanya, membuat konsumen lebih mudah menerima dan terbiasa.

Klasifikasi NOVA

Istilah Ultra Processed Food diperkenalkan dalam Sistem NOVA, sebuah sistem pengkategorian pangan yang dibuat tahun 2009 oleh Prof Carlos Monteiro dan tim penelitian dari Universitas Sao Paulo, Brasil. Ide ini lahir karena masyarakat makin bergantung pada makanan olahan industri, sementara konsumsi pangan segar menurun.

Berbeda dengan klasifikasi gizi biasa, NOVA menilai makanan dari tingkat pemrosesannya. Meski bukan acuan resmi WHO, sistem ini populer di dunia riset dan bahkan dipakai Pan American Health Organization (PAHO) sebagai rujukan kebijakan gizi, khususnya untuk melihat kaitan antara pola makan modern dan penyakit tidak menular.

Untuk memahami posisi UPF, sistem NOVA membagi makanan menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat pengolahannya:

  • NOVA 1 (Unprocessed or Minimally Processed Foods) adalah makanan segar dan minim proses. Makanan segar atau makanan yang tidak diolah contohnya adalah buah, sayur, ikan segar, telur, biji-bijian, dan jamur. Makanan minim proses adalah makanan yang diolah secara sederhana seperti menghilangkan bagian yang tidak diinginkan, penggilingan, pemotongan, pendinginan, dan pemanasan.
  • NOVA 2 (Processed Culinary Ingredients) adalah bahan hasil ekstraksi atau bahan masak olahan, contohnya minyak goreng, gula, garam, mentega, cuka, dan madu.
  • NOVA 3 (Processed Food): makanan olahan sederhana, contohnya roti tradisional, keju, ikan asin, dan tempe.
  • NOVA 4 (Ultra Processed Food): produk industri dengan banyak tambahan, seperti nugget, sosis, mi instan, biskuit, dan minuman kemasan berpemanis.

Sejauh ini tidak ada istilah resmi dalam Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai padanan Ultra Processed Food. Beberapa publikasi di media massa menggunakan istilah ‘Makanan Ultra Proses’ sebagai padanannya, walaupun sebenarnya kurang tepat karena tidak konsisten dengan terjemahan untuk kategori lain dalam sistem klasifikasi NOVA. Kategori ‘Processed Food‘ tidak diterjemahkan jadi ‘Makanan Proses’ kan?

Kenapa UPF Identik dengan Makanan Tidak Sehat?

UPF kerap diasosiasikan dengan makanan tidak sehat karena biasanya tinggi kalori, gula, garam, serta lemak jenuh, tetapi rendah serat, vitamin, dan mineral. Konsumsi berlebihan berpotensi mengubah pola makan jadi tidak sehat dan meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga kanker.

Sejumlah penelitian mendukung hal ini. Publikasi tahun 2025 dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition menyebutkan konsumsi UPF tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kematian dini, diabetes tipe 2, kanker kolorektal, dan penyakit jantung. Studi lain yang dipublikasikan di Nutrition Journal tahun 2020 meneliti ratusan ribu peserta yang juga dikaitkan dengan konsumsi UPF dengan penyakit obesitas, sindrom metabolik, serta depresi.

Jika ditarik lebih jauh, masalah utama bukan hanya soal zat tambahan di dalam UPF, melainkan bagaimana makanan ini memengaruhi pola makan seseorang secara keseluruhan. UPF cenderung membuat orang makan lebih banyak karena rasanya dirancang agar sangat enak dan sulit dihentikan (palatable). Selain itu, teksturnya biasanya lembut dan praktis, serta minim serat membuat proses makan lebih cepat, sehingga otak tidak sempat mengirim sinyal kenyang. Hasilnya, kalori yang masuk bisa berlebih tanpa disadari.

Pada anak-anak, kebiasaan ini bisa berdampak lebih serius. Konsumsi UPF berlebihan sejak usia dini dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, gigi berlubang, hingga menurunnya kualitas pola makan seimbang. Studi jangka panjang juga menunjukkan bahwa pola makan yang terbentuk di masa kecil cenderung bertahan hingga dewasa. Artinya, jika sejak sekolah anak sudah terbiasa dengan nugget atau mi instan, besar kemungkinan kebiasaan itu akan terbawa sampai mereka dewasa.

Isu ini relevan bila dikaitkan dengan program MBG. Jika menu yang diberikan berisi UPF seperti nugget, sosis, dll, maka tujuan untuk memperbaiki status gizi anak agar menjadi generasi emas bisa tidak tercapai. Memang, UPF lebih mudah diproduksi massal dan tahan lama, tetapi kualitas gizi yang ditawarkan tidak sebaik makanan segar. Di sinilah pentingnya memastikan MBG lebih menekankan buah, sayur, telur, ikan, atau daging segar agar manfaatnya benar-benar optimal bagi anak.

Meski demikian, tidak semua UPF otomatis berarti buruk. Ada yang memang bermanfaat, misalnya makanan medis tertentu atau produk fortifikasi pangan.

(mal/up)



Sumber : health.detik.com

5 Minuman Terbaik untuk Hempaskan Lemak Perut dengan Cepat

Jakarta

Ada banyak cara untuk menghempaskan atau menghilangkan lemak perut. Mulai dari menjalani diet harian hingga mengonsumsi minuman tertentu yang dapat membantu meningkatkan metabolisme dan mempercepat pembakaran lemak.

Bila diet yang sehat dikombinasikan dengan olahraga teratur, tentu dapat menghempaskan lemak perut lebih cepat. Berikut beberapa minuman yang dapat membantu menghilangkan lemak di tubuh dan membantu program penurunan berat badan:

1. Air Lemon dan Madu

Dikutip dari Times of India, salah satu minuman yang populer untuk menurunkan berat badan adalah air lemon. Minuman ini bermanfaat untuk mengurangi lemak di lingkar pinggang.


Lemon membantu membersihkan tubuh, yang meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak. Jika terlalu asam, dapat ditambahkan madu sesuai selera dan dapat membantu menurunkan berat badan.

Campurkan setengah sendok teh madu dan satu sendok teh air jeruk lemon ke dalam secangkir air hangat dan minumlah pagi dan sebelum tidur.

2. Teh Kayu Manis (Cinnamon Tea)

Teh kayu manis atau cinnamon juga dapat bermanfaat untuk menghilangkan lemak di tubuh. Tambahkan kayu manis ke dalam segelas air mendidih, tunggu hingga hangat dan bisa diminum pagi atau malam hari.

Jika diminum di malam hari, teh kayu manis ini membantu mempercepat metabolisme tubuh. Kayu manis juga memiliki banyak kualitas antibakteri dan antioksidan.

Campuran ini bermanfaat seperti minuman detoksifikasi. Untuk memberikan rasa manis, bisa ditambahkan dengan madu.

Teh hijau terkenal karena kemampuannya membakar lemak dan kandungan antioksidannya yang tinggi. Mengonsumsi minuman ini setelah makan sangat baik untuk membantu membakar kalori karena menjadi sumber berbagai nutrisi dan antioksidan yang bermanfaat.

Namun, manfaat ini sangat eksklusif terkait dengan olahan teh hijau dengan kandungan katekin tinggi, antioksidan yang dapat mempercepat metabolisme dan mendorong pembakaran lemak.

4. Air Chia Seed

Air chia seed adalah minuman sederhana dan efektif untuk menurunkan berat badan. Biji-bijian yang kaya serat ini membantu pencernaan, membantu tubuh memproses nutrisi secara efisien dan mencegah kembung.

Tambahkan sesendok chia seed ke dalam secangkir air hangat dan biarkan terendam selama beberapa menit, lalu minum. Saat direndam dalam air, chia seed akan membesar dan membentuk tekstur seperti gel, sehingga membuat kenyang lebih lama dan menahan keinginan untuk makan.

5. Teh Hijau dengan Irisan Lemon

Ini adalah perpaduan yang kuat antara dua komponen yang kaya antioksidan. Teh hijau mengandung katekin, terutama EGCG, yang membantu meningkatkan metabolisme dan oksidasi lemak.

Irisan lemon juga membantu meningkatkan asupan vitamin C, yang mendukung pencernaan dan detoksifikasi. Kombinasi ini dapat merangsang pembakaran lemak, pencernaan, dan detoksifikasi untuk menurunkan berat badan.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com

Pria Ini Jalani Diet yang Diklaim ‘Paling Sehat’ di Dunia, Begini Efek ke Tubuhnya

Jakarta

Ada berbagai macam diet yang tentunya bermanfaat untuk kesehatan. Jenis diet yang banyak dijalani, seperti diet karnivora, diet keto, diet mediterania, hingga diet puasa atau intermittent fasting (IF).

Seorang YouTuber bernama Will Tennyson mencoba diet ‘alami’ selama satu minggu penuh. Lantas, apa itu diet ‘alami’?

Dikutip dari Mirror UK, diet ini umumnya hanya mengonsumsi makanan utuh yang tidak diolah. Biasanya makanan tersebut berasal langsung dari bumi atau hewan.


Diet ini bermanfaat untuk menghilangkan zat aditif, pengawet, dan bahan tambahan buatan lainnya. Biasanya, selama menjalani diet tersebut seseorang akan makan makanan utuh, seperti buah-buahan, sayuran, protein rendah lemak, dan lemak sehat.

Bagi Will, diet itu hebat. Ia menyadari kulitnya terasa lebih baik dan berat badannya turun beberapa kilogram. Satu-satunya kesulitannya adalah menemukan camilan yang sesuai dengan dietnya.

Meski begitu, secara keseluruhan Will menikmati makanan yang dikonsumsinya sehari-hari. Ia selalu memeriksa label dari makanan yang akan dikonsumsi.

Untuk sarapan, Will menikmati banyak makanan dalam diet minggunya. Menu makan siangnya, ia makan daging sapi tanpa lemak, nasi kembang kol, dan beberapa sayuran.

Makanan lain yang biasa dikonsumsi adalah semangkuk chipotle buatan rumah, yang terdiri dari nasi, kacang hitam, daging, dan sayuran. Menurutnya, makanan yang selama ini ia konsumsi dapat membuatnya kenyang.

“Biasanya saya berusaha mencari makanan diet ini, membuat makanan dalam jumlah banyak agar tetap kenyang. Tetapi, malah membuat saya lapar,” jelas Will.

“Begitu saya menurunkan volume dan fokus pada kualitas yang lebih baik, saya tidak hanya merasa lebih kenyang, tetapi juga merasa lebih baik. Energi saya lebih baik, perut saya terasa lebih baik,” sambungnya.

Apa Kata Para Profesional Tentang Diet ‘Paling Sehat’?

Makanan utuh memiliki banyak manfaat. Jenis makanan ini secara alami lebih tinggi seratnya daripada makanan olahan, yang membantu tubuh merasa lebih kenyang dan membuat kenyang lebih lama.

Diet ini sangat cocok untuk menurunkan berat badan. Tetapi, manfaatnya tidak hanya itu.

“Diet tinggi serat menghasilkan tingkat penyakit kronis yang lebih rendah dan pencernaan, serta kesehatan gastrointestinal yang lebih baik,” jelas ahli diet, Lisa Young, PhD, RDN.

Menurut Lisa, jika mencoba diet ini harus siap untuk merencanakan pola makan yang sehat dan bisa menyita lebih banyak waktu. Tetapi, saat orang tersebut sudah terbiasa, hal yang dirasakan mungkin bisa sepadan dengan hasilnya.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com