Tag Archives: perut

Jarang Diketahui, Kebiasaan Makan Ini Bisa Bantu Turunkan BB dengan Cepat

Jakarta

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan berat badan, termasuk dengan menerapkan metode diet dan rencana olahraga konvensional. Namun, bagi sebagian orang untuk konsisten melakukan dua hal tersebut mungkin terasa menyulitkan.

Meskipun begitu, nyatanya dengan mengubah kebiasaan cara makan dapat membantu untuk mencapai tujuan tersebut dengan lebih mudah. Dikutip dari Healthline, berikut merupakan cara makan berdasarkan sains yang dapat membantu untuk menurunkan berat badan:

1. Mengunyah Makanan Perlahan

Organ otak membutuhkan waktu untuk memproses bahwa tubuh sudah cukup makan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengunyah makanan secara menyeluruh dan lebih lambat dikaitkan dengan faktor yang mungkin terkait dengan penurunan berat badan, termasuk:


  • Penurunan asupan makanan
  • Perut terasa penuh
  • Ukuran porsi lebih kecil

Kecepatan dalam menghabiskan makanan dapat memengaruhi berat badan. Sebuah tinjauan tahun 2021 melaporkan bahwa seseorang yang tidak makan dengan cepat memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang jauh lebih rendah dibandingkan orang yang makan dengan cepat.

2. Porsi Kecil

Menggunakan piring yang lebih kecil dapat membantu tubuh untuk mengonsumsi porsi makanan yang lebih keci. Karenanya lebih sedikit kalori dengan membuat porsi tampak lebih besar. Di sisi lain, piring yang besar dapat membuat porsi terlihat lebih kecil, menyebabkan keinginan untuk menambahkan lebih banyak makanan.

Sebuah tinjauan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa piring pengontrol porsi juga dapat membantu untuk mengurangi berat badan, BMI (body mass index), lingkar pinggang, dan penanda lipid darah. Pertimbangkan untuk menyajikan makanan padat nutrisi dan rendah kalori di piring yang lebih besar serta makanan tinggi kalori di piring yang lebih kecil.

3. Mengonsumsi Banyak Protein

Protein dapat berkontribusi terhadap penurunan berat badan dan manajemen kalori dalam beberapa cara, termasuk:

  • Meningkatkan perasaan kenyang
  • Mengurangi rasa lapar
  • Meningkatkan termogenesis makanan (proses tubuh menghasilkan panas atas respon terhadap makanan yang dikonsumsi)
  • Meningkatkan metabolisme tubuh

Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi sarapan berprotein tinggi dengan telur dan roti panggang mengalami lebih sedikit rasa lapar dan mengonsumsi lebih sedikit kalori di kemudian hari daripada mereka yang mengonsumsi sarapan rendah protein dengan sereal.

4. Menyiapkan Makanan di Rumah

Memasak makanan di rumah merupakan sebuah cara yang bagus untuk memasukkan lebih banyak makanan yang bergizi dan seimbang. Hal tersebut dapat membantu untuk menurunkan berat badan.

Sebuah tinjauan tahun 2020 menunjukkan bahwa seseorang yang menyiapkan lebih banyak makanan di rumah cenderung mengalami kenaikan berat badan lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang rutin menyantap makan di luar atau menyantap makanan siap saji.

5. Banyak Minum Air Putih

Mengonsumsi air putih dapat membantu tubuh untuk menurunkan berat badan, termasuk apabila meminumnya sebelum makan. Studi tahun 2018 menunjukkan bahwa mengonsumsi air putih sebelum makan dapat mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi, tanpa memengaruhi rasa kenyang secara signifikan.

Akademi Nutrisi dan Dietetika merekomendasikan untuk mengonsumsi air putih setidaknya 15,5 gelas atau 3,7 liter untuk pria dewasa dan 11,5 gelas atau 2,7 liter untuk wanita dewasa per hari.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Terungkap Rahasia Body Goals dan Umur Panjang Ala Wanita Jepang, Mudah Ditiru

Jakarta

Wanita Jepang dianggap sebagai salah satu yang tercantik di dunia. Kebanyakan wanita di sana memiliki bentuk tubuh yang langsing dan juga sehat.

Di usia 30 tahun, mereka terlihat seperti berusia 18 tahun karena awet muda. Bahkan, kebanyakan dari mereka berumur panjang.

Ternyata rahasia dari kecantikan dan kebugaran wanita Jepang ada pada kebiasaan makannya. Ada beberapa kebiasaan yang membuat berat badan wanita di Jepang tetap ideal.


Kebiasaan Makan Wanita di Jepang

Berikut kebiasaan makan yang membuat mereka tetap langsing yang dikutip dari Bright Side.

1. Metode Memasak

Kebiasaan makan yang membuat berat badan wanita Jepang tetap ideal terletak pada metode memasak yang diterapkan. Mereka masih menggunakan cara masak yang tradisional.

Sebagian besar dari mereka memasak dengan cara direbus, memanggang, mengukus, atau menggoreng dengan sedikit minyak. Metode tersebut dipercaya dapat mempertahankan kandungan nutrisi dari makanan yang diolah.

Wanita di Jepang juga cukup berhati-hati dalam menambahkan rempah-rempah. Hal ini untuk menjaga makanan agar tetap ringan tanpa membebani perut, hati, dan ginjal.

2. Budaya Makan

Budaya makan di Jepang juga memiliki keunikan. Mereka cenderung makan perlahan dengan potongan-potongan kecil, porsi, dan piringnya kecil.

Selain itu, mereka tidak pernah mengisi makanan sampai penuh di piring. Hal ini untuk menghindari makan makanan secara berlebihan.

3. Nasi Sebagai Pengganti Roti

Nasi merupakan bagian penting dari setiap makanan. Biasanya, orang di Jepang memasak nasi tanpa garam atau mentega.

Jadi, tidak adanya makanan bertepung membantu menjaga bentuk tubuh mereka tetap langsing.

4. Diet yang Seimbang

Meski menjalani diet, makanan yang dikonsumsi orang Jepang cukup beragam. Mereka lebih menyukai ikan, rumput laut, sayuran, kedelai, nasi, buah, dan teh hijau. Diat orang Jepang sangat beragam dan seimbang, bahkan hampir tidak mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi.

5. Pentingnya Sarapan

Sarapan merupakan makanan paling mengenyangkan di Jepang. Ini menjadi makanan utama yang terdiri dari beberapa hidangan, seperti ikan, nasi, telur dadar, sup miso, hidangan kedelai dengan sayuran hijau, rumput laut, dan teh.

6. Hampir Tak Ada Makanan Manis untuk Hidangan Penutup

Orang Jepang jarang mengkonsumsi hidangan penutup. Makanan penutup di Jepang umumnya rendah lemak, rendah gula, dan mungkin tidak sesuai dengan selera orang Barat.

(sao/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Cerita Diet Pria Berbobot 100 Kg Sukses Pangkas BB, Ukuran Baju dari XL ke S

Jakarta

Seorang pria di Singapura menceritakan kondisi kesehatannya yang parah. Pada tahun 2023, Raeza Ibrahim divonis mengidap beberapa penyakit parah, seperti kolesterol tinggi, perlemakan hati, risiko hipertensi, diabetes, dan penyakit hati.

Saat itu, berat badan Raeza mencapai 100 kg, kondisi yang mengerikan dalam hidupnya.

“Saya sadar bahwa saya kelebihan berat badan, tetapi tidak membayangkan seberapa parah kerusakannya,” tuturnya yang dikutip dari South China Morning Post.


Raeza menceritakan sebelumnya ia mengeluhkan sakit punggung kronis selama bertahun-tahun karena kelebihan berat badan. Ia pun dirawat di rumah sakit dengan nyeri dada pada tahun 2017.

Pada tahun 2020, Raeza juga didiagnosis mengidap apnea tidur obstruktif. Kondisi ini dapat berakhir jika ia mulai mengubah gaya hidupnya.

Dalam waktu enam bulan, kadar kolesterol, lemak hati, dan tekanan darahnya kembali normal. Masalah apnea tidur dan nyeri punggungnya juga mulai hilang..

Pada bulan Agustus 2024, berat badannya turun 26 kg dan lemak tubuhnya berkurang dari 34,8 persen menjadi 14,5 persen.

Hal itu juga berpengaruh pada ukuran pakaiannya yang turun dari XL menjadi S.

Saat ini, ia berada dalam kondisi terbaik dalam hidupnya, secara fisik maupun mental.

Proses Perubahan Gaya Hidup yang Drastis

Pria 38 tahun itu awalnya sangat aktif secara fisik saat masa sekolah dan perguruan tinggi. Ia biasa bermain bulu tangkis, rugbi, dan kriket.

Namun, di awal karier hukumnya yang menuntut, ia bekerja 10 hingga 14 jam sehari, lima atau enam hari seminggu. Berat badannya mulai bertambah.

“Saya tidak cukup tidur, tidur pukul 3 pagi dan bergegas berangkat kerja pukul 8 pagi. Waktu makan saya tidak teratur. Saya makan apa pun yang saya inginkan, kapan pun saya mau. Saya bangun dengan perasaan lesu dan tidur dengan perasaan yang sama,” kata Raeza.

Kenaikan berat badannya juga sangat berdampak buruk secara emosional. Ia merasa diburu-buru oleh waktu dalam melakukan aktivitas, tidak menyukai penampilanya, dan merasa kurang percaya diri.

Selama bertahun-tahun, ia melakukan berbagai upaya untuk bisa kembali bugar. Tetapi, tidak ada yang berhasil.

Pada tahun 2016, ia mengambil cuti panjang selama tiga bulan untuk mendaftar di Tiger Muay Thai, sebuah tempat kebugaran di Phuket, Thailand. Ia berhasil menurunkan berat badan 6 kg, tetapi berat badannya naik lagi saat ia kembali bekerja.

“Rasa takut kehilangan nyawa mendorong saya untuk bertindak. Merasa buruk tentang penampilan adalah satu hal, merasa bahwa hidup Anda mungkin berakhir sebelum waktunya karena kelalaian Anda sendiri adalah hal yang sama sekali berbeda,” tutur Raeza.

Ia pun mendaftar di pusat kebugaran Singapura pada Maret 2024 yang dibimbing oleh pelatih. Raeza dilatih melakukan split, angkat beban, dan diharuskan berjalan 10.000 langkah setiap hari.

Selain berolahraga, Raeza mulai mengubah pola makannya dengan masak sendiri dan makan secara teratur. Ia disarankan untuk mengikuti diet 1.800 kalori per hari, dan melakukan latihan kekuatan tiga kali seminggu.

“Makan dulunya adalah cara untuk mengatasi stres. Saya makan untuk menghilangkan perasaan buruk saya. Makanan adalah pelepas lelah dan kesenangan yang cepat,” terang Raeza.

Untuk sarapan pada pukul 8 pagi, ia biasa mengkonsumsi roti sourdough dengan telur atau buah. Kemudian, pada 11 siang ia minum protein shake.

Untuk makan pukul 1 siang, Raeza biasanya makan salad dengan protein. Sebagai camilan pukul 5 sore, ia biasa mengkonsumsi semangkuk buah yang membuatnya kenyang hingga waktu makan malam.

Menu makan malamnya, Raeza biasa makan daging tanpa lemak atau ikan dengan sayuran dan ubi jalar.

Setelah mengalami perubahan yang drastis, Raeza mengunggah menu sehatnya ke media sosial. Ia mulai menerima banyak pujian dan membuat banyak temannya termotivasi dengan perubahannya.

“‘Suka’ dan pujian yang saya terima dari keluarga dan teman memotivasi saya untuk terus menjalankan diet baru saya,” terang Raeza.

“Bisa memperlihatkan lengan yang kencang dengan sedikit perut six-pack itu menyenangkan,” sambungnya.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

7 Kebiasaan Makan yang Tak Disadari Bikin Perut Makin Buncit

Jakarta

Lemak di perut atau lemak visceral ternyata tidak hanya disebabkan oleh sumber makanan yang dikonsumsi. Namun, cara makan juga bisa mempengaruhi perut menjadi buncit.

Mungkin berbagai cara telah dilakukan untuk menghempaskan perut buncit, seperti mengganti menu makanan hingga menghitung kalorinya. Sayangnya, cara itu saja tidak cukup membuat lemak di perut menghilang.

Ada cara atau kebiasaan makan sehari-hari yang juga perlu diperhatikan demi menghindari perut buncit. Dikutip dari berbagai sumber, berikut tujuh kebiasaan makan yang membuat perut buncit:


1. Makan sambil main ponsel

Dikutip dari WebMD, salah satu kebiasaan yang sering dilakukan adalah makan sambil bermain smartphone. Ternyata, kebiasaan ini dapat membuat seseorang tanpa sadar makan secara berlebihan hingga membuat perut membuncit.

2. Makan larut malam

Untuk mencegah terbentuknya lemak di perut, sebaiknya tidak makan terlalu larut atau di jam tidur. Maka dari itu, perlu memberikan waktu bagi sistem pencernaan untuk membakar makanan dengan cara makan lebih awal.

Jika makan larut malam, waktu yang dimiliki tubuh untuk memproses makanan tersebut akan semakin sedikit dan tidak optimal.

3. Skip makan

Beberapa orang menganggap tidak makan dapat menurunkan berat badan sekaligus memangkas lemak. Padahal, cara itu akan menimbulkan hasil yang sebaliknya.

Kebiasaan skip makan, terutama sarapan, bisa meningkatkan risiko obesitas sampai 4,5 kali lipat. Tidak makan bisa memperlambat metabolisme dan memungkinkan seseorang makan berlebihan saat merasa kelaparan.

4. Makan dengan piring yang besar

Ternyata ukuran alat makan, seperti piring, dapat berpengaruh pada berat badan. Kebiasaan memakai piring besar membuat seseorang cenderung mengambil makan dalam porsi yang besar, karena terlihat lebih memuaskan.

Untuk mencegah makan berlebihan, disarankan untuk menggunakan piring yang lebih kecil. Sehingga, porsi makan yang diambil juga kecil dan tetap memuaskan.

5. Makan terlalu cepat

Untuk situasi tertentu, makan cepat mungkin diperlukan. Namun, hal ini bukan untuk dijadikan kebiasaan.

Dikutip dari Orlando Health, otak memerlukan waktu setidaknya 20 menit untuk mencerna pesan yang mengatakan bahwa perut sudah kenyang.

Saat makan terlalu cepat, membuat sinyal ini kacau dan makan bisa berlebihan. Sebaiknya, kurangi kecepatan makan dan menikmati makanan sambil otak menangkap sinyal kenyang dari perut.

6. Tidak cukup makan protein atau serat

Makronutrien seperti serat dan protein membuat perut kenyang lebih lama. Jadi, jika tidak cukup mengkonsumsinya, seseorang mungkin merasa lebih sering lapar.

Baik protein maupun serat membutuhkan waktu lebih lama untuk melewati sistem pencernaan, dan energi yang dikandungnya diserap lebih lambat. Artinya, seseorang akan tetap berenergi lebih lama setelah makan.

7. Terlalu banyak kondimen

Beberapa menu makanan memang akan terasa lebih nikmat dengan banyak kondimen, seperti saus sambal, kecap, saus salad, dan lainnya. Namun, satu sendok kondimen saja dapat menaikkan kalori pada suatu makanan.

Untuk mencegahnya, disarankan untuk menggunakan lebih sedikit kondimen agar konsumsi kalori tidak berlebihan dan perut tidak semakin buncit.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Transformasi Wanita Turun 72 Kg Berkat Diet GLP-1, Seperti Beda Orang


Jakarta

Viral di TikTok seorang wanita membagikan transformasinya sukses turun berat badan dengan diet GLP-1. Metode ini menggunakan obat diabetes untuk menekan nafsu makan.

“Bisakah kau percaya Ozempic melakukan ini?” tulisnya di salah satu video unggahannya di akun @amyinhalf yang sudah dilihat lebih dari 8 juta pengguna.

Amy Kane (35) pernah berbobot 136 kg sebelum akhirnya memutuskan untuk mengubah pola hidupnya. Kenaikan berat badannya juga dipicu karena kondisi PCOS atau polycystic ovary syndrome.


Kondisi itu membuatnya sering merasa lapar yang membuat dia makan berlebihan. Selain itu Amy juga berjuang melawan depresi pasca persalinan yang memicu dia makan banyak untuk meredakan emosinya.

“Penurunan berat badan selalu menjadi tantangan yang sangat besar bagi saya,” katanya kepada Newsweek.

“Hal ini menyebabkan pola makan yang tidak teratur selama bertahun-tahun dan hubungan yang tidak sehat dengan makanan,” tuturnya.

Saat ini, ia makan secukupnya, dengan fokus pada protein dan hidrasi. Ia tidak membatasi diri atau menghilangkan kelompok makanan, tetapi makan dengan penuh kesadaran.

Ke depannya, ia berencana untuk melakukan operasi pengecilan perut, atau abdominoplasti, prosedur bedah kosmetik yang menghilangkan kelebihan lemak dan kulit dari perut sekaligus mengencangkan otot perut.

Menurut University of Chicago Medicine, obat-obatan seperti Ozempic, Wegovy, Zepbound, dan Mounjaro telah ada selama bertahun-tahun, tetapi baru-baru ini menjadi berita utama karena popularitasnya yang meningkat sebagai agen penurun berat badan.

Obat-obatan ini termasuk dalam kelas yang dikenal sebagai agonis reseptor peptida-1 mirip glukagon (GLP-1RA), yang meniru hormon (GLP-1) dalam tubuh yang membantu mengendalikan kadar insulin dan glukosa darah sekaligus meningkatkan rasa kenyang.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Youtuber Mukbang Nikocado Avocado Operasi Pengangkatan Kulit usai Turun 113 Kg


Jakarta

Nikocado Avocado yang dikenal sebagai bintang ‘mukbang’ di YouTube, mengungkap dirinya telah menjalani operasi pengangkatan kulit. Ini dilakukan setelah berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 113 kg.

“Saya memiliki banyak kulit yang kendur. Saya tahu itu akan terjadi dan selalu menyembunyikannya di balik celana,” ungkap pria bernama asli Nicholas Perry itu.

“Maka dari itu saya akhirnya memutuskan untuk menjalani operasi pengangkatan kulit,” lanjutnya yang dikutip dari laman People.


Awalnya, Perry hanya melakukan facelift untuk mengencangkan bagian wajahnya. Saat itu, ia belum ada pertimbangan untuk mengangkat kulit berlebih di tubuhnya karena prosesnya yang mungkin lebih rumit.

Selama masa pemulihan, Perry berkonsultasi dengan dokter bedah untuk menjalani operasi pengangkatan kulit. Keputusan ini diambil karena ia mulai merasa terganggu dengan kulit di area perutnya.

“Saya sedang berbelanja pakaian untuk pesta pernikahan, tidak ada yang pas, dan saya harus terus menekan perut saya ke dalam celana. Itu sangat menyebalkan dan menjijikkan dan saya berpikir harus menghilangkan ini,” tuturnya.

Perry melakukan 360 body lift, yang menurut American Society of Plastic Surgeons dilakukan untuk menghilangkan kulit dan lemak kendur yang berlebih. Prosedur ini juga dapat memperbaiki permukaan kulit yang kendur dan tidak teratur.

Operasi seperti yang dijelaskan Perry, dilakukan dengan sayatan yang melingkari seluruh tubuhnya, seperti ikat pinggang. Selama prosedur, tim dokter berhasil mengangkat sekitar 4,5 kg kulitnya.

Setelah operasi, Perry membagikan hasilnya di media sosial. Ia terlihat memakai korset pinggang dan memperlihatkan penampilan barunya.

“Saya suka hasilnya dan merasa sangat baik. Saya belum pernah merasa sebagus ini seumur hidup,” kata Nikocado, memamerkan bekas luka di bawah lengan dan di pinggangnya.

“Saya tidak pernah merasa sebahagia ini. Saya tidak sabar untuk pergi ke pantai dan menyaksikan matahari terbit, bermeditasi, merasakan matahari, merasakan angin, dan menghirup udara itu,” pungkasnya.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Ternyata Ini Waktu Terbaik Sarapan dan Makan Malam untuk Hilangkan Lemak Perut


Jakarta

Peneliti telah menentukan waktu terbaik untuk sarapan dan makan malam jika ingin menghilangkan lemak perut. Sebuah studi baru yang dilakukan oleh peneliti Spanyol menunjukkan bahwa diet seseorang juga dapat membantu menghilangkan lemak perut, semuanya berkaitan dengan waktu makan.

Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh Universitas Granada dan Universitas Negeri Navarra meneliti manfaat puasa intermiten dalam hal mengurangi lemak.

Puasa intermiten mengacu pada tidak makan untuk jangka waktu yang lama, sering kali dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori pada hari-hari tertentu dalam sepekan atau tidak makan di antara waktu makan malam dan waktu makan pertama pada hari berikutnya.


Salah satu jenis puasa intermiten yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir melibatkan pengurangan jumlah jam yang dihabiskan untuk makan dan perpanjangan jam puasa-tidak makan-setiap hari. Ini dikenal sebagai makan dengan pembatasan waktu.

Dalam penelitian tersebut, waktu makan peserta dikurangi menjadi 6-8 jam. Penelitian tersebut melibatkan 197 peserta berusia antara 30 dan 60 tahun yang mencoba tiga metode puasa berbeda selama 12 minggu. Berikut ini pembagiannya.

Puasa dini: makan antara pukul 9 pagi dan 5 sore (49 peserta)

Puasa larut: makan antara pukul 2 siang dan 10 malam (52 peserta)

Puasa yang dipilih sendiri: memilih slot waktu makan yang diinginkan, biasanya antara pukul 12 malam dan 8 malam (47 peserta)

49 peserta sisanya mengikuti program edukasi gizi tentang diet Mediterania dan gaya hidup sehat.

Temuan penelitian mengungkapkan bahwa puasa intermiten tidak lebih efektif daripada program nutrisi dalam mengurangi lemak visceral, lapisan lemak yang berada lebih dalam di rongga perut dan mengelilingi organ vital.

Namun, kelompok yang berpuasa, terlepas dari jenis puasa mereka, kehilangan lebih banyak berat badan (rata-rata 3 hingga 4 kg) dibandingkan dengan peserta yang makan secara normal.

Kelompok yang berpuasa lebih dini kehilangan lebih banyak lemak subkutan perut dibandingkan kelompok lain yang kehilangan lebih banyak lemak subkutan perut, yakni lemak yang berada tepat di bawah kulit perut. Artinya, sarapan pada pukul 9 pagi dan makan malam sebelum pukul 5 sore bisa jadi cara terbaik, menurut penelitian yang dipublikasikan di Nature Medicine.

Seorang profesor madya di Fakultas Ilmu Olahraga di Universitas Granada, Jonatan Ruiz, mengatakan kepada Sun Health mengatakan makan dengan batasan waktu, khususnya menyelesaikan makan sebelum pukul 5 sore, bisa menjadi strategi praktis dan efektif untuk mengelola berat badan dan mengurangi lemak perut setelah periode makan berlebihan.

“Pendekatan ini selaras dengan ritme sirkadian alami, yang meningkatkan kesehatan metabolisme dan pengurangan lemak,” katanya, dikutip dari The Sun.

“Jika Anda sarapan sekitar pukul 8 pagi dan makan terakhir sekitar pukul 10 malam, ini berarti jendela makan Anda sekitar 14 jam sedangkan jendela puasa Anda adalah 10 jam,”

Makan pada waktu yang tidak teratur atau larut malam dapat mengganggu ritme biologis tubuh dan meningkatkan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2 , klaim tim studi.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Rahasia yang Bikin Warga Jepang Tetap Langsing Meski Doyan Makan Nasi

Jakarta

Nasi menjadi makanan yang dikonsumsi sehari-hari di Jepang, misalnya dalam bentuk sushi dan onigiri. Selain itu, nasi juga kerap dikombinasikan dengan sup, hidangan utama, dan beberapa lauk.

Meski memakan nasi setiap hari, sebagian orang Jepang dapat menjaga tubuhnya agar tetap proporsional. Bahkan, terlihat tanpa adanya lemak di perut. Bagaimana caranya?

Banyak ahli percaya hal tersebut terjadi karena filosofi Hara Hachi Bu yang diterapkan oleh orang Jepang. Dikutip dari Women’s Health, Hara Hachi Bu menerapkan kebiasaan makan sampai 80 persen merasa kenyang.


Ahli diet Kouka Webb menjelaskan konsep ini sudah diterapkan masyarakat Jepang sejak lebih dari 300 tahun lalu. Konsep ini serupa dengan mindful eating, yang memperhatikan menu makanan yang dikonsumsi.

Jika hal itu diterapkan dengan baik, seseorang akan bisa merasa kenyang dan cukup dengan porsi yang dikonsumsi.

Webb mengungkapkan Hara Hachi Bu ini dapat membantu mengontrol berat badan. Namun, konsep ini bukanlah diet.

“Ini mendorong seseorang untuk makan dengan penuh kesadaran dan kontrol porsi, tanpa perlu menghitung kalori yang ketat atau menghilangkan makanan tertentu,” jelasnya.

Hara Hachi Bu disebut bisa lebih berkelanjutan dan menyehatkan. Kebiasaan ini dinilai mampu mempertahankan 1.900 kalori saja yang masuk ke dalam tubuh dalam sehari.

“Dengan berfokus pada rasa, tekstur, dan aroma makanan, orang-orang bisa mendapatkan kepuasan lebih dari makanan mereka,” sambungnya.

Hara Hachi Bu Jadi Rahasia Panjang Umur

Selain mengelola berat badan, ternyata Hara Hachi Bu dipercaya menjadi resep seseorang agar bisa berumur panjang. Ahli diet Asako Miyashita membeberkan caranya.

Hara Hachi Bu dapat membantu mengatasi masalah gastrointestinal atau sistem pencernaan, dan mendorong pola pikir yang lebih sehat. Tak hanya itu, Webb juga menyebut konsep makan ini mampu menurunkan risiko penyakit kronis, seperti kanker, stroke, dan penyakit jantung.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Sengaja Skip Sahur Biar Cepat Kurus? Bisa Begini Efeknya Kalau Keseringan


Jakarta

Sahur menjadi waktu makan yang penting saat puasa agar tubuh bisa tetap berenergi di siang hari. Tapi ada juga loh yang sengaja skip sahur biar cepat kurus.

Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno SpPD-KGEH mengatakan jika seseorang tidak makan sahur, terutama setelah makan malam terakhir pada pukul 21.00 WIB, maka tubuh akan mengalami waktu puasa yang terlalu panjang.

Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan karena lambung dibiarkan kosong terlalu lama. Jika takut gemuk saat puasa, disarankan memilih makanan yang tidak terlalu tinggi kalori.


“Sebenarnya kalau kita sahurnya terlalu manis pun, sebentar aja kita udah lapar, karena gula itu akan cepat diserap oleh tubuh,” ucap dr Aru kepada detikcom, Senin (17/3/2025).

Terpisah, penyakit dalam dr Rudy Kurniawan, SpPD mengatakan tubuh akan lebih mudah dehidrasi jika melewatkan makan sahur. Ia menambahkan bahwa perut kosong yang lebih lama juga dapat meningkatkan produksi asam lambung. Orang-orang yang memiliki masalah maag atau GERD kondisinya mungkin akan lebih buruk jika sedang kambuh.

“Melewatkan sahur dapat menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah), lemas, sulit berkonsentrasi, serta dehidrasi, terutama jika aktivitas fisik tetap tinggi,” kata dr Rudy.

Untuk itu agar tubuh tetap sehat dan bertenaga selama puasa, dianjurkan tidak melewatkan makan sahur. Pilihan menu makan saat sahur juga tak kalah penting agar tidak lemas di siang hari.

Makanan sahur terbaik mencakup sumber protein, karbohidrat kompleks, dan sayuran, buah-buahan, atau kacang-kacangan.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Curhat Nikocado Avocado Usai BB Turun 113 Kg, Sempat Stres Kulit Bergelambir


Jakarta

Youtuber Nikocado Avocado menceritakan pengalamannya setelah berhasil menurunkan berat badan hingga lebih dari 250 pon (113,4 kg). Vlogger bernama asli Nicholas Perry ini memulai perjalanan di industri konten sejak satu dekade lalu.

Bertahun-tahun berlalu, berat badannya terus meningkat karena konten mukbang. Karakter yang ditonjolkan di setiap videonya juga berubah menjadi lebih provokatif dan ekstrem.

Konten tersebut mendapatkan jutaan penonton. Rupanya semua hal ekstrem itu bagian dari misi tersembunyinya.


“Saya berkata bahwa saya akan terus memaksakan diri untuk makan, menjadi gemuk semampu saya sampai berusia 30 tahun, dan kemudian setelah berusia 30 tahun, saya akan melakukan penurunan berat badan secara rahasia dan mengejutkan di internet,” cerita Perry dikutip dari Daily Mail, Selasa (18/3/2025).

Sesuai dengan rencananya, pada 2022 ketika ulang tahun yang ke-30, ia diam-diam menurunkan berat badan. Ia menyebut apa yang dilakukannya itu sebagai eksperimen sosial.

Saat memulai perjalanan penurunan berat badan, ia mengalami sleep apnea, masalah pernapasan, hingga jantung berdebar-debar.

Dalam proses penurunan berat badan, Perry masih terus mengunggah video makan baru yang sudah disiapkan sebelumnya. Penonton akhirnya dibuat terkejut, ketika Perry akhirnya berhasil menurunkan berat badan yang tadinya sekitar 411 pon (199,9 kg) menjadi 158 pon (71,7 kg).

Meski berhasil menurunkan berat badan, tidak semuanya berjalan baik bagi Perry. Ia sempat stres karena kulit bergelambir yang ada di tubuhnya.

Masalah terbesarnya ada di kulit bagian perut. Akibatnya, ia harus memasukkan kulit bergelambir itu ke dalam celananya.

“Ada banyak kulit kendur di sekitar puting susu, ketiak, kaki, yang terus-menerus membuat saya kehilangan keseimbangan saat berolahraga. Saya sangat muak merasakannya di tubuh saya. Itu membebani saya,” ceritanya.

Demi mengatasi hal tersebut, Perry harus menjalani delapan kali operasi pengangkatan kulit yang kendur. Ia harus berjuang melawan efek samping yang cukup menyakitkan dari operasi tersebut.

Selama dua minggu, ia harus menggunakan kursi roda dan diminta untuk meminimalkan gerakan untuk menghindari risiko jahitan terbuka. Perry juga mengalami sembelit lima hari tanpa henti yang membuatnya cukup tersiksa.

Perry saat ini tengah memulihkan diri di rumahnya di Florida, Amerika Serikat. Dirinya mengaku cukup lelah dengan operasi yang dijalani dan berharap tidak ada operasi lanjutan nantinya.

(avk/naf)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied